Bagaimana mengatasi anak Hiperaktif ?
[ oleh: dr.Kairina,SpKJ & Dr.Eko Budi Koendari,Mkes /dikutip dari Maj Al-Falah-Surabaya]
Diantara anak-anak usia balita memang ada yang mengalami gangguan berupa hiperaktif dan kurang konsentrasi [gangguan aktivitas dan perhatian]. Sebagian mereka ada yang memerlukan pendampingan tingkat tinggi dari orangtuanya sampai usia dewasa. Maka upaya yang maksimal dari orangtua dalam mengembangkan anak dengan gangguan aktivitas dan perhatian sejak usia dini, akan lebih meringankan beban dikemudian hari.
Anak dengan gangguan tersebut diatas banyak gerak-gerik yang menyusahkan pada orangtua dan pengasuhnya dalam merawat dan megembangkannya. Anaknya juga pelupa, kurang teliti, suka memotong pembicaraan orang lain, tidak sabaran, semaunya, bicara kasar, kadang mudah memukul, dan mudah ngambek [tidak tahan stress dibanding anak sebayanya].
Maka dalam pengasuhannya, membutuhkan tenaga yang lebih besar, biaya yang lebih besar, pengorbanan yang lebih besar dan kesabaran yang lebih besar. Maka sebagai orangtua yang memilki anak seperti ini, harus menyiapkan mental dalam mengasuh putranya. Pada orangtua yang tidak mengerti, akan melihat anak sebagai anak nakal, sulit diatur, dikerasi dengan amarah dan cubitan, maka akan bertambah pula gangguan pada anak tersebut yaitu karena salah asuhan.
Mental seperti apa yang harus disiapkan ? berikut ini langkah-langkahnya :
1. Jangan bandingkan dirinya [anak hiperaktif] dengan kebanyakan anak-anak liannya.
2. Jika gangguan tidak berat, maka dengan kesabaran pendampingan yang ketat akan membantu anak menemukan bakatnya sehingga dapat dikembangkan.
3. Anak diberi ruang gerak yang lebih luas, sering diajak olahraga agarhiperaktifnya tersalurkan.
4. Dalam mengajari anak lakukan dengan cara bermain, tentu perlu kreatifa gara anak bermain yg ada unsur pelajarannya, seperti mewarnai huruf dan lain-lain.
5. Kenalkan anak anda dengan buku-buku cerita dongeng yang berisi nasehat yang baik. Lakukan sa’at menjelang tidur sebab gelombang otak anak paling nyaman, sehingga naka dapat menangkap nasihat baik dari cerita tersebut.
6. Lebih dekat dengan anak anda, rasa kedekatan anak dengan orangtua tersebut adalah modal besar dalam mendorong dan mengarahkan anak kearah yang lebih baik.
7. Untuk perilku kurang baik sianak, jangan bosan menasehati dengan bahasa anak yang halus dan tidak terlalu keras.
8. Bila ada perubahan perilku anak yang buruk kearah yang lebih baik, kasih beberapa hadiah untuknya berupa pujian atau ciuman. Bila kebaikan itu terus beralnjut beri hadiah yang mendidik seperi buku mewarnai atau mainan mobil-mobilan.
9. Lebih baik diasuh sendiri sebab anak dengan gangguan seperti ini sulit untuk diasuh pembantu dan lebih berhasil diasuh orantuanya sendiri dalam hal ini terutama ibunya. Karena orangtua sendiri lebih peduli akan kesulitan anak dan lebih mau berkorban demi anak.
10. Bila ada kendala konsultasikan pada dokter, psikolog atau psikiater.
Orangtua dalam mengasuh mungkin menghadapi kendala dalam menghadapi perilaku anak, kesulitan menetukkan batas-batas kesabaran dan ketegasan pada anak serta dalam memberi pujian/hadiah yang mendidik bagi anak. Pada beberapa anak mungkin memerlukan terapi obat untuk meningkatkan konsentrasinya, bila sudah berusia 4-5 tahun dst.
Sedikit kutipan yang saya bagi-bagikan semoga bermanfa’at…
No comments:
Post a Comment