Senyum ternyata dapat mempercepat upaya tubuh mengurangi dampak buruk dari stres yang dialami. Demikian tulis duo psikolog Universitas Texas, Tara Kraft dan Sarah Pressman, dalam jurnal Psychological Science.
Kraft dan Pressman menyimpulkannya setelah melakukan pengamatan terhadap 169 mahasiswa. Dalam studinya, Kraft dan Pressman, membagi partisipan ke dalam tiga kelompok.
Masing-masing kelompok diminta melakukan suatu bentuk latihan dengan tingkat kesulitan berbeda. Saat para partisipan sedang melakukan latihan, peneliti mengamati ekspresi wajah masing-masing partisipan.
Hal serupa dilakukan terhadap para partisipan usai latihan. Duo peneliti itu juga memberi pertanyaan-pertanyaan terhadap para partisipan. Termasuk mengukur detak jantung dan laporan para partisipan mengenai tingkat kestresan dalam menghadapi pelatihan itu.
Walhasil, senyum ternyata dapat meringankan beban yang dirasakan tubuh ketika stres. Partisipan yang mencoba tersenyum ternyata dapat mengurangi dampak buruk stres itu terhadap tubuhnya
No comments:
Post a Comment