Pertempuran kembali pecah antara penentang dengan pendukung Assad di Libanon. Sementara di Dariya lebih dari 300 korban pembantaian massal dimakamkan.
Pertempuran kembali terjadi antara pendukung Presiden Suriah Bashar al Assad dengan penentangnya di kota Tripoli di Utara Libanon, meskipun dilakukan penjagaan militer besar-besaran. Dilaporkan seorang tewas dan enam lainnya luka-luka. Demikian laporan lingkungan aparat keamanan Libanon. Di antara korban luka juga terdapat tiga tentara yang bertugas menjaga keamanan di jalan-jalan kota tersebut.
Keberadaan militer di Tripoli, Libanon semakin ditingkatkan, setelah Senin (20/08) lalu pecah pertempuran baru antara pendukung dan penentang Assad. Sejak itu lebih dari 16 orang tewas dan lebih dari 100 orang luka-luka. Kawasan timur Tripoli terpecah antara pendukung Assad yang merupakan kelompok Alawi Syiah dan kelompok Sunni yang mendukung pihak pemberontak.
Sementara itu pimpinan Suriah Assad sama sekali tidak berpikir untuk mengalah, ia ingin memenangkan perang dengan segala cara. Pemberontakan sejak 17 bulan terakhir terhadap rezim di Suriah kembali dinilainya sebagai aksi komplot dari luar negeri.
Pertempuran kembali terjadi antara pendukung Presiden Suriah Bashar al Assad dengan penentangnya di kota Tripoli di Utara Libanon, meskipun dilakukan penjagaan militer besar-besaran. Dilaporkan seorang tewas dan enam lainnya luka-luka. Demikian laporan lingkungan aparat keamanan Libanon. Di antara korban luka juga terdapat tiga tentara yang bertugas menjaga keamanan di jalan-jalan kota tersebut.
Keberadaan militer di Tripoli, Libanon semakin ditingkatkan, setelah Senin (20/08) lalu pecah pertempuran baru antara pendukung dan penentang Assad. Sejak itu lebih dari 16 orang tewas dan lebih dari 100 orang luka-luka. Kawasan timur Tripoli terpecah antara pendukung Assad yang merupakan kelompok Alawi Syiah dan kelompok Sunni yang mendukung pihak pemberontak.
Sementara itu pimpinan Suriah Assad sama sekali tidak berpikir untuk mengalah, ia ingin memenangkan perang dengan segala cara. Pemberontakan sejak 17 bulan terakhir terhadap rezim di Suriah kembali dinilainya sebagai aksi komplot dari luar negeri.
Pemakaman Massal setelah Pembantaian
Di dekat kota Damaskus Minggu (26/08)menurut keterangan oposisi Suriah, puluhan jenazah dimakamkan. Jenazah itu diduga korban pembantaian massal di Dariya. Menurut berbagai keterangan dari pihak pemberontak, 300 sampai 630 orang dibunuh. Konfirmasi independen tentang hal itu tidak mungkin dilakukankan. Organisasi pengamat untuk hak asasi manusia Suriah di London menyampaikan, diantara korban tewas terdapat perempuan dan anak-anak. Para korban tewas akabat tembakan atau dieksekusi secara kelompok.
Yordania meminta bantuan lebih besar dari masyarakat internasional untuk bantuan bagi pengungsi dari Suriah. Lebih dari 2000 pengungsi Suriah per harinya mencapai negara itu, disampaikan menteri informasi Yordania Samih Maajtah. Jumat (24/08) lalu saja lebih dari 2300 warga Suriah tiba di Yordania. Itu merupakan arus pengungsi terbesar sejak pecahnya konflik di Suriah. Saat ini diperkirakan 160 ribu pengungsi Suriah yang mencari perlindungan ke Yordania.
Di dekat kota Damaskus Minggu (26/08)menurut keterangan oposisi Suriah, puluhan jenazah dimakamkan. Jenazah itu diduga korban pembantaian massal di Dariya. Menurut berbagai keterangan dari pihak pemberontak, 300 sampai 630 orang dibunuh. Konfirmasi independen tentang hal itu tidak mungkin dilakukankan. Organisasi pengamat untuk hak asasi manusia Suriah di London menyampaikan, diantara korban tewas terdapat perempuan dan anak-anak. Para korban tewas akabat tembakan atau dieksekusi secara kelompok.
Yordania meminta bantuan lebih besar dari masyarakat internasional untuk bantuan bagi pengungsi dari Suriah. Lebih dari 2000 pengungsi Suriah per harinya mencapai negara itu, disampaikan menteri informasi Yordania Samih Maajtah. Jumat (24/08) lalu saja lebih dari 2300 warga Suriah tiba di Yordania. Itu merupakan arus pengungsi terbesar sejak pecahnya konflik di Suriah. Saat ini diperkirakan 160 ribu pengungsi Suriah yang mencari perlindungan ke Yordania.
No comments:
Post a Comment