Wednesday 10 July 2013

Segala pujian bagi Allah yang telah menganugerahkan kebaikan yang sangat besar kepada setiap hambaNya, dengan menolakkan tipuan dan kecerdikan setan dari mereka. Dan menolakkan harapan dan mengecewakan sangkaan dari setan itu. Karena Allah telah menjadikan puasa suatu benteng dan kota pertahanan bagi segala AuliaNya. Dan membukakan bagi mereka dengan puasa itu segala pintu sorga. Serta memperkenalkan kepada mereka, bahwa jalan setan kedalam hati segala AuliaNya, adalah nafsu yang telah teguh kuat. Dan dengan mencegah segala hawa nafsu itu, maka jadilah jiwa yang aman tenteram, menampak keperkasaannya dalam menbasmikan musuh nya yang teguh cita-citanya. Dan shalawat kepada Muhammad, pemimpin segala makhluk dan yang mempersiapkan sunnah (jalan yang akan ditempuh). Dan kepada kaum keluarga dan para sahabatnya, yang memiliki pandangan mata yang tembus dan akal pikiran yang kokoh kuat. Kiranya Allah mencurahkan keamanan yang sebanyak-banyaknya kepada mereka! Kemudian dari itu, bahwa puasa adalah seperempat iman, menurut sabda Nabi saw.
الصوم نصف الصبر
(Ash-shaumu nishfush-Shabri). Artinya: "Puasa itu setengah sabar". (1). Dan menurut sabdanya lagi: الصوم نصف الصبر (Ash-shabni nishful iimaan). Artinya: "Sabar itu setengah iman". (2).

Kemudian, puasa itu memperoleh posisi yang istimewa, dengan disandarkan kepada Allah Ta'ala, bila dibandingkan dengan rukun-rukun Islam lainnya. Karena firman Allah Ta'ala, menurut yang diceritakan Nabi صلى الله عليه وسلم. : كل حسنة بعشر أمثالها إلى سبعمائة ضعف إلا الصيام, فإنه لي وأنا أجزي به

1.Dirawikan At Tirmidzi dari seorang laki-laki dari suku Bani Salim. Dan Ibnu Majah dari Abi.Hurairah.
2.Dirawikan Abu Na'im dari Ibnu Mas'ud dengan sanad baik.

Kemudian, puasa itu memperoleh posisi yang istimewa, dengan disandarkan kepada Allah Ta'ala, bila dibandingkan dengan rukun-rukun Islam lainnya. Karena firman Allah Ta'ala, menurut yang diceritakan Nabi صلى الله عليه وسلم. : كل حسنة بعشر أمثالها إلى سبعمائة ضعف إلا الصيام, فإنه لي وأنا أجزي به
(Kullu hasanatin bi-'asyri amtsaalihaa ilaa sab'-i-mi-' ati dli'-fin illash shiyaamu fainnahuulii wa ana ajzii bih). Artinya: "Setiap perbuatan baik, pahalanya sepuluh kali, sampai kepada tujuh ratus kali, selain puasa. Maka puasa itu adalah bagiKu dan Aku akan membalasnya (1).

Berfirman Allah Ta'ala: "Sesungguhnya orang-orang yang berhati teguh (sabar) itu akan dibayar pahalanya dengan tidak terbatas". (S. Az-Zumar, ayat 10).

Dan puasa itu, adalah setengah (nishfu) sabar. Maka pahalanya melampaui hukum penentuan dan penghitungan. Cukuplah bagi Anda untuk mengetahui kelebihannya, akan sabda Nabi صلى الله عليه وسلم "Demi Allah yang jiwaku dalam tanganNya sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa, akalah lebih harum di sisi Allah dari bau kesturi. Berfirman Allah Ta'ala:" Sesungguhnya orang yang berpuasa itu meninggalkan hawa nafsu, makanan dan minuman karenaku. Maka puasa itu untukKu dan Aku akan membalasinya ". (2).

Bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم. : للجنة باب يقال له الريال لا يدخله إلا الصائمون وهو موعود بلقاء الله تعالى في جزء صومه "Sorga itu memiliki sebuah pintu, yang dinamakan" Ar-Rayyan ", yang tidak memasuki pintu itu, selain orang-orang yang berpuasa. Dan dijamin dengan menemukan Allah Ta'ala pada balasan puasanya". (3).

Bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم. : للصائم فرحتان : فرحة عند إفطاره, وفرحة عند لقاء ربه "Orang yang berpuasa itu memiliki dua kesenangan: kesenangan ketika berbuka dan kesenangan ketika bertemu denga Tuhannya". (4).

Bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم. : 'Setiap sesuatu itu memiliki pintu. Dan pintu ibadah adalah puasa ". Bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم. : "Tidur orang yang berpuasa itu ibadah".
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: "Apabila masuk bulan Ramadlan, maka terbukalah segala pintu sorga dan Terkuncilah segala pintu neraka dan dirantaikan segala setan. Dan berserulah seorang penyeru:" Wahai orang yang ingin berbuat kebajikan! Marilah kamu! Wahai orang yang ingin berbuat kejahatan! Hentikanlah dari kejahatan itu! "(5).

Mengatakan Waki tentang firman Allah Ta'ala: "Kuluu wasyrabuu hanii-an-bimaa aslaftum fil-ayyaamil khaaliyah". Artinya: "Makan dan minumlah dengan penuh kepuasan, karena

1. Dirawikan Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah.
2. Dirawikan Al Bukhari dan Muslim, sebagian dari hadits yang lalu.
3. Dirawikan Al Bukhari dan Muslim dari Sahl bin Saad.
4. Dirawikan Al Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah.
5. Dirawikan Al Tirmidzi dan katanya, hadits gharib.

(Perbuatan baik) yang telah kamu kirimkan lebih dahulu dihari yang lampau ".-S. Al-Haqqah, ayat 24, adalah yang dimaksudkan dengan hari yang lampau itu, adalah hari-hari puasa. Karena mereka telah meninggalkan padanya makan dan minum.

Telah dikumpulkan oleh Rasulu'Iah صلى الله عليه وسلم. dalam tingkatan membanggakan, diantara zuhud didunia dan puasa, dengan sabdanya: "Bahwa sesungguhnya Allah Ta'ala membanggakan pada para malaikat dengan seorang pemuda yang beribadah banyak dengan firmanNya:" Wahai pemuda yang meninggalkan hawa nafsunya karenaku, yang menyerahkan kemudaannya-Ku! Engkau di sisiku adalah seperti sebagian para malaikatku ". (1).

Bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم. tentang orang yang berpuasa: "Berfirman Allah 'Azza wa Jalla:" Lihatlah wahai para malaikatku kepada hambaKu yang meninggalkan hawa nafsunya, kesenangannya dan makan minumnya dari karenaku ".
Ada yang mengatakan tentang firman Allah Ta'ala:
فلا تعلم نفس ما أخفي لهم من قرة أعين جزاء بما كانوا يعملون
(Falaa Ta'-lamu nafsun-maa ukhfia lahum min qurratt a'yunin jazaa-an bimaa kaanuu ya'-maluun). Artinya: "Seorangpun tidak mengetahui cahaya mata yang disembunyikan untuk mereka, sebagai pembalasan apa yang telah mereka kerjakan". - S. As-Sajadah, ayat 17, bahwa praktek mereka itu, adalah puasa. Karena Allah berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang berhati teguh (sabar) itu akan dibayar cukup pahalanya dengan tidak terbatas". (S.Az-Zumar, ayat 10). Maka dituangkan bagi orang yang berpuasa, pembalasannya dan dilebihkan dengan kelebihan tanpa takaran. Dan yang demikian itu tidak masuk dibawah sangkaaan dan penilaian.

Maka layaklah adanya yang demikian itu! Karena puasa adalah untukNya dan itu tanda kemuliaan, dengan disangkutkan kepadaNya. Meskipun ibadah itu seluruhnya, adalah untukNya, sebagaimana dimuiiakan sebuah rumah (al-bait), dengan disangkutkan kepada (Baitu'llah), pada hal bumi seluruhnya miliknya, adalah karena dua pengertian: Pertama: bahwa puasa itu mencegahkan dan meninggalkan. Dan pada puasa itu sendiri ada rahasia. Tak ada padanya perbuatan yang terlihat. Sedang segala praktek ta'at adplah dengan dipersaksikan dan dilihat oleh orang banyak. Dan puasa itu tidak ada yang melihatnya selain Allah Azza wa Jalla. Dari itu, puasa adalah amalan pada batin dengan kesabaran semata-mata.

1.Dirawikan Ibnu Uda dari Ibnu Mas'ud, dengan sanad dla'if

Kedua: bahwa puasa itu adalah paksaan bagi musuh Allah 'Azza wa Jalla. Sesungguhnya jalan bagi setan-dikutuk oleh Allah dia kiranya-adalah hawa-nafsu. Dan hawa nafsu itu kuat dengan makan dan minum. Karena itulah, bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم
إن الشيطان ليجري من ابن آدم مجرى الدم فضيقوا مجاريه بالجوع
(Innasy-syai thaana layajri minibni Aadama majraddami fadlayyiquu majaariyahu tagihan-ju). Artinya: ' Bahwa setan berjalan dari anak Adam pada tempat jalan darahnya. Maka sempitkanlah tempat jalannya dengan.lapar ". (1)

Karena itu, bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم. ke 'A'-isyah ra: , داومي قرع باب الجنةTerus meneruslah mengetuk pintu sorga! "Bertanya 'A'-isyah ra: : بماذا "Dengan apa?" Maka menjawab Nabi صلى الله عليه وسلم : بالجوع "Dengan lapar!" (2). Dan akan datang prioritas lapar pada Kitab Kelobaan Makanan Dan Mengobatinya, dari bagian (rubu '): Yang Merusak. Tatkala puasa itu khususnya adalah pencegahan bagi setan, penghambatan bagi tempat-tempat yang dilaluinya, penyempitan bagi tempat-tempat yang ditempuhnya, maka berhaklah puasa itu dikhususkan penyangkutannya kepada Allah 'Azza wa Jalla.

Maka pada mencegah musuh Allah itu, adalah menolong (agama) Allah swt Dan menolong Allah Ta'ala adalah terhenti kepada menolongnya. Berfirman Allah Ta'ala:
إن تنصروا الله ينصركم ويثبت أقدامك م
(In tanshurUllaaha yanshurkum wa yutsabbit aqdaamakum). Artinya: "Kalau kamu menolong Allah (agamaNya) tentu Allah akan menolong kamu dan mengokohkan tegakmu". (S. Muhammmad, ayat 7).

Maka permulaannya, adalah dengan perjuangan dari hamba dan pembalasan dengan petunjuk dari Allah 'Azza wa Jalla. Karena itulah, berfirman 'Allah Ta'ala:
والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا
(Walladziina jaa haduu fiina lanah diyannahum subulanaa). Artinya: "Dan orang-orang yang berjuang dalam (urusan) Kami, niscaya akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan Kami". (S. Al-Ankabut, ayat 69)

1.Dirawikan Al-Bukhari dan Muslim dari Shafiyah.
2.Menurut Al-lraqi, ia tidak pernah menemukan hadits ini.

Dan berfirman Allah Ta'ala: إن الله لا يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم "Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum, sebelum mereka merobah keadaan diri mereka sendiri". (S. Ar-Ra'd, ayat 11).

Dan bahwasanya perubahan itu ialah: pembanyakan, hawa nafsu. Maka hawa nafsu adalah tempat bersenang-senang dan tempat menjaga diri setan-setan. Maka selama hawa-nafsu itu subur niscaya tidak putus-putus lah setan-setan itu pulang-pergi. Dan selama mereka pulang-pergi, niscaya tidak terbukalah bagi hamba akan kebesaran Allah swt Dan adalah ia terdinding dari menjumpainya.

Bersabda Nabi saw لولا أن الشياطين يحومون على قلوب بني آدم لنظروا إلى ملكوت السموات jikalau tidaklah setan-setan itu berkeliling diatas hati anak Adam, niscaya anak-anak Adam itu melihat kealam malakut yang tinggi ". (1). Maka dari segi ini, jadilah puasa itu pintu ibadah dan benteng. Dan ketika besar kelebihannya sampai ke batas ini, maka tak bisa tidak dari menerangkan kondisi, yang dhahir dan yang batin dengan menyebutkan rukun-rukun, sunat-sunat dan persyaratannya yang batin.

No comments:

Post a Comment