Tuesday 2 July 2013

Banyak yang beranggapan, Azazil ataupun azazel adalah makhluk ciptaan Allah yang sejenis dengan Malaikat. Namun sebenarnya Azazil bukanlah malaikat, ia adalah iblis yang asalnya dari golongan jin yang kuat beribadah. Azazil Ketua Malaikat. Berikut adalah Kisah Azazil Diusir dari Surga karena sikap takabur.

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada malaikat: Sujudlah kamu kepada Adam; lalu mereka sujud melainkan iblis; dia adalah berasal dari golongan jin ...
Al-Kahf [50]

Iblis awalnya bernama Azazil dan tinggal di bumi. Azazil adalah jin yang taat kepada Allah. Dia menyembah Allah selama 1000 tahun, lalu Allah SWT mengangkatnya ke langit pertama. Di langit pertama, Azazil beribadah menyembah Allah selama 1000 tahun. Kemudian dia diangkat ke langit kedua. Begitu seterusnya sampai akhirnya dia diangkat menjadi kepala malaikat ataupun imam kepada para malaikat. Apa pun perintah Allah kepada malaikat juga adalah perintah baginya, karena dialah imam para malaikat yang memimpin malaikat.

Azazil adalah imam kepada seluruh malaikat. Ibadahnya kepada Allah banyak. Ada riwayat yang menyatakan Azazil beribadah kepada Allah selama 80.000 tahun dan tidak ada tempat di dunia ini yang tidak dijadikan tempat sujudnya ke hadirat Allah.

Dalam satu riwayat menceritakan, akan malaikat Israfil melihat yang tersurat di Loh Mahfuz ada tercatat satu suratan tersebut:

"Adanya satu hamba Allah yang beribadah selama 80.000 tahun tetapi hanya karena satu kesalahan, maka ibadah hamba itu tidak diterima Allah dan hamba itu terlaknat sampai hari Kiamat"

Maka menangislah Israfil karena khawatir makhluk yang tertulis di Loh Mahfuz itu adalah dirinya. Maka diceritakanlah Israfil kepada segala malaikat pengalamannya melihat apa yang tertulis di Loh Mahfuz. Maka menangislah sekelian malaikat karena takut dan khawatir nasib mereka. Lalu seluruh malaikat datang menemui Azazil yang menjadi imam kepada para malaikat, agar Azazil akan mendoakan keselamatan dunia dan akhirat kepada seluruh malaikat. Azazil pun mendoakan keselamatan di dunia dan akhirat kepada seluruh malaikat dengan doa:

"Ya Allah, janganlah Engkau murka terhadap mereka (para malaikat)"

Sayangnya, Azazil lupa untuk mendoakan keselamatan untuk dirinya.
Setelah mendoakan semua para malaikat, Azazil terus menuju ke surga. Di atas pintu syurga, Azazil terlihat suratan yang menyatakan:

"Ada satu hamba dari kalangan hamba-hamba Allah yang muqarrabin yang telah diperintahkan Allah untuk membuat satu tugasan, tapi hamba tersebut mengengkari perintah Allah. Lalu dia termasuk golongan yang sesat dan terlaknat."

Selain doanya yang mustajab, Azazil juga dikenal juga sebagai Sayidul Malaikat alias penghulu para malaikat dan Khazinul Jannah (bendaharawan surga). Semua lapis langit dan para penghuninya, menjuluki Azazil dengan sebutan penuh kemuliaan meski berbeda-beda.

Pada langit lapis pertama, ia berjuluk Aabid, ahli ibadah yang mengabdi luar biasa kepada Allah
Di langit lapis kedua, julukan pada Azazil adalah Raki atau anggota ruku kepada Allah,
Di langit lapis ke tiga, ia berjuluk Saajid atau ahli sujud,
Di langit ke empat ia dijuluki Khaasyi karena selalu merendah dan takluk kepada Allah,
Di langit lapis kelima menyebut Azazil sebagai Qaanit Karena ketaatannya kepada Allah,
Di langit keenam Gelar Mujtahid, karena ia bersungguh-sungguh ketika beribadah kepada Allah.
Pada langit ketujuh, ia dipanggil Zaahid, karena sederhana dalam menggunakan sarana hidup.

Selama 120 ribu tahun, Azazil, si penghulu para malaikat menyandang semua gelar kehormatan dan kemuliaan, hingga tibalah ketika para malaikat melakukan musyawarah besar atas undangan Allah. Ketika itu, Allah, Zat pemilik kemutlakan dan semua niat, mengutarakan maksud untuk menciptakan pemimpin di bumi.
"Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang khalifah (pemimpin) di muka bumi."
Al Baqarah: 30

Semua malaikat hampir serentak menjawab mendengarkan kehendak Allah.
"Ya Allah, mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di muka bumi, yang hanya akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah di bumi, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau."
Al Baqarah: 30

Allah menjawab kekhawatiran para malaikat dan meyakinkan bahwa,
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Al Baqarah: 30

Lalu Allah Menciptakan Adam as, dan memerintahkan malaikat untuk sujud menghormat kepada Adam as. Azazil, sebagai imam para malaikat, harus lebih dahulu bersujud memimpin para malaikat. Tapi, dia menolak, karena dia merasa bahwa dirinya lebih baik dari pada Adam. Sementara para malaikat lain terus sujud tanpa dipimpin oleh Azazil.

Bukan saja dia enggan sujud, bahkan sombong dan menjawab kepada Allah: -
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada malaikat: Sujudlah kamu kepada Adam; maka mereka sujudlah melainkan iblis; dia berkata: Apakah aku sujud kepada (makhluk) yang Engkau jadikan dari tanah (yang di adun)?
Israa [61]

Penolakan sujud ini bersumber dari hasad dengki iblis @ Azazil, yang iri ketika Allah akan menunjuk nabi Adam sebagai khalifah di bumi karena dijadikan dari api sedangkan manusia diciptakan dari tanah yang busuk dan melekat. Ia mendurhakai Allah, takabbur dan lupa daratan.

Maka terhalaulah Azazil dari surga. Namanya diubah menjadi Iblis. Ketika Iblis diturunkan ke bumi, dia berjanji akan menyesatkan manusia serta keturunannya.

Dia berkata lagi:
Kabarkanlah kepadaku, inikah orangnya yang Engkau muliakan mengatasiku? Jika Engkau beri tangguhlah saya sampai hari kiamat, niscaya aku akan memancing menyesatkan zuriat keturunannya, kecuali sedikit (di antaranya)
Israa [62]

Allah berfirman (kepada iblis):
Pergilah (lakukanlah apa yang engkau rencanakan)! Kemudian siapa yang menurutmu di antara mereka, maka sesungguhnya neraka jahanamlah balasan kamu semua, sebagai balasan yang cukup.
Israa [63]

Sebagai penghulu para malaikat dengan semua gelar dan sebutan kemuliaan, Azazil merasa tidak layak bersujud pada makhluk lain termasuk Adam karena merasa penciptaan dan statusnya yang lebih baik. Allah melihat tingkah dan sikap Azazil, lalu bertanya serta memberi gelar baru baginya Iblis.

"Hai Iblis, apakah yang menghalangimu untuk bersujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri (takabur) ataukah kamu merasa termasuk orang-orang yang lebih tinggi?"

Mendengar pernyataan Allah, bukan permintaan ampun yang keluar dari Azazil, sebaliknya ia malah menantang dan mengatakan,
"Ya Allah, aku (memang) lebih baik dibandingkan Adam. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Adam Engkau ciptakan dari tanah."

Mendengar jawaban Azazil yang sombong, Allah berfirman.
"Keluarlah kamu dari surga. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang diusir."

Azazil alias Iblis, sejak itu tak lagi berhak menghuni surga. Kesombongan dirinya, yang merasa lebih baik, lebih mulia dan sebagainya dibanding makhluk lain telah menyebabkannya menjadi penentang Allah yang paling nyata. Padahal Allah sungguh tak menyukai orang-orang yang sombong.

"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai ."

Bibit kesombongan dari Azazil sejatinya sudah bersemai sejak Israfil dan para malaikat mendatanginya agar mendoakan mereka kepada Allah. Waktu itu, ketika mendengar penjelasan Israfil, Azazil berkata,
"Ya Allah! Hamba-Mu yang manakah yang berani menentang perintah-Mu, sungguh aku ikut mengutuknya."

Azazil lupa, dirinya adalah juga hamba Allah dan tak menyadari bahwa kata "hamba" yang tertera pada tulisan di pintu surga, juga bisa menimpa kepada siapa saja, termasuk dirinya. Lalu, demi mendengar ketetapan Allah, Iblis bertambah nekat seraya meminta kepada Allah agar diberi dispensasi. Katanya,
"Ya Allah, beri tangguhlah aku sampai mereka ditangguhkan."

Allah bermurah hati, dan Iblis mendapat apa yang dia minta yaitu masa hidup panjang selama manusia masih hidup di permukaan bumi sebagai khalifah. Dasar Iblis, Allah yang maha pemurah, masih juga ditawar. Ia lantas bersumpah akan menyesatkan Adam dan anak cucunya, seluruhnya, kecuali hamba-hambaMu yang mukhlis di antara mereka.

"Maka kata Allah," Yang benar adalah sumpah-Ku dan hanya kebenaran itulah yang Kukatakan. Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka jahanam dengan jenis dari golongan kamu dan orang-orang yang mengikutimu di antara mereka semuanya."

No comments:

Post a Comment