Sunday, 1 September 2013

Kita itu dari tanah, tau kan tanah, tanah itu kalau mau dibentuk jadi kendi, atau keramik, pasti membutuhkan air, juga ketika mau ditanami juga membutuhkan air, agar tanah itu bisa hidup bukan menjadi tanah yang mati,

Tau kan air, air itu umpama amaliyah, lelaku, pembentuk tanah, diumpamakan dzikir, air itu bisa dari mana saja, umpama dzikir, dzikir itu ya dzikir, bisa dari mana saja, bentuknya tidak beda, sama air itu bisa dari mana saja, bentuknya tidak berbeda, ada air sumur, air sungai, air laut, air comberan, air kencing, air limbah, semua jika diambil keberadaannya air, maka akan sama bentuknya cair, tapi air kencing tentu beda dengan air laut, sumur, dll, jika sudah dikonsumsi, orang yang mengkonsumsi air limbah, atau air comberan untuk minum tentu kesehatannya akan beda dengan orang yang mengkonsumsi air bening yang terjaga kebeningannya dari sumber zam zam,

Sama, orang yang mengkonsumsi dzikir dan laku amaliyah dari dzikir atau wirid yang ngambil dari limbah, dari sungai, dari comberan dll, tentu beda dengan orang yang mengkonsumsi dzikir yang dijaga oleh guru guru, masayekh yang dibawah sumpah bai'at janji setia kepada Allah, yang menjaga wira'inya, yang menjaga makanan dan kehormatannya, yang menjaga gerak gerik budi pekerti lahir batinnya, seperti orang yang mengambil air dari sumur zam zam, yang dialirkan lewat paralon di lem dengan perekat yang kuat antara satu dengan yang lain sambung menyambung dengan kuat, walau ada kotoran kerbau ditimpukkan ke paralon, sama sekali tak merubah bau atau warna air, air terjaga di kedalaman hati, kedalaman amaliyah dan laku ikhlas ridho kepada Allah,

nah seperti itulah perbedaan antara dzikir satu dengan yang lain, sebagaimana beda air satu dengan air yang lain.

masih ada lagi, beda juga air yang sama sama dialirkan oleh paralon sebesar selang sedotan sprite, dengan air yang dialirkan oleh paralon yang besarnya lobang selobang gajah saja masuk jika dimasukkan ke paralon...... semakin besar lobang paralon makin besar juga aliran airnya, makin cepat jerigen akan penuh jika ditaruh di bawahnya... dan makin kecil paralon, maka makin kecil juga aliran airnya, bisa saja 1 jurigen 10 tahun ditaruh di bawahnya tak akan penuh penuh juga...

No comments:

Post a Comment