Wednesday, 10 July 2013

Barang siapa merenungi sesuatu dan mencari penyebabnya dia akan menemukan setiap bagian memiliki bagian-bagian sendiri dan dia juga merasa setiap satu itu menjadi penyebab berbagai hal lain. Renungan begini bernilai satu tahun ibadat.

Siapa merenungi kepada pengabdiannya dan mencari penyebab dan alasan dan dia dapat mengetahui yang demikian, renungannya bernilai lebih dari tujuh puluh tahun ibadah.

Siapa merenungkan hikmah kebijaksanaan Ilahi dan bidang makrifat dengan segala kesungguhannya untuk mengenal Allah Yang Maha Tinggi, renungannya bernilai lebih dari seribu tahun ibadat karena ini adalah ilmu pengetahuan yang sebenarnya.

Pengetahuan yang sebenarnya adalah suasana keesaan. Orang arif yang menyintai menyatu dengan yang dicintainya. Dari alam kebendaan terbang dengan sayap spiritual meninggi sampai ke puncak prestasi. Bagi rahib berjalan di dalam surga, sementara orang arif terbang ke posisi dekat dengan Tuhannya. Para pencinta memiliki mata pada hati mereka mereka memandang sementara yang lain terpejam sayap yang mereka miliki tanpa daging tanpa darah mereka terbang ke arah malaikat Tuhan jualah yang dicari!

Penerbangan ini terjadi di dalam alam spiritual orang arif. Para arifbillah mendapat penghormatan disebut insan sejati, menjadi kekasih Allah, sahabat-Nya yang akrab, pengantin-Nya. Bayazid al-Bustami mengatakan, "Para Pemegang makrifat adalah pengantin Allah Yang Maha Tinggi".

Hanya pemilik-pemilik 'pengantin yang pengasih' mengenali mereka dengan dekat dan secara mesra .. Orang-orang arif yang menjadi sahabat akrab Allah, walaupun sangat cantik, tetapi ditutupi oleh kondisi eksternal yang sangat sederhana, seperti manusia biasa. Allah berfirman melalui rasul-Nya: "Para sahabat-Ku tersembunyi di bawah kubah-Ku. Tidak yang mengenali mereka kecuali Aku".

Kubah yang di bawahnya Allah sembunyikan sahabat-sahabat akrab-Nya adalah kondisi mereka yang tidak terkenal, rupa yang biasa saja, sederhana dalam segala hal. Bila melihat ke pengantin yang ditutupi oleh tabir pernikahan, apakah yang dapat dilihat kecuali tabir itu?

Yahya bin Muadh al-Razi mengatakan, "Para kekasih Allah adalah air wangi Allah di dalam dunia. Tetapi hanya orang-orang yang beriman yang benar dan jujur saja bisa menciumnya". Mereka mencium keharuman baunya lalu mereka mengikuti bau itu. Keharuman itu mengwujudkan kerinduan terhadap Allah dalam hati mereka. Masing-masing dengan cara tersendiri mempercepatkan langkahnya, menambahkan usaha dan ketaatannya. Derajat kerinduannya, keinginannya dan kecepatan perjalanannya tergantung berapa ringan beban yang dibawanya, sejauh mana dia telah melepaskan diri keterikatan benda dan dunia. Semakin banyak seseorang itu menanggalkan pakaian dunia yang kasar ini semakin dia merasakan kehangatan. Penciptanya dan semakin hampirlah ke permukaan akan muncul diri rohaninya. Jarak dengan yang sebenarnya (fakta) tergantung pada sejauh mana seseorang itu melepaskan kebendaan dan keduniaan yang menipu daya.

Penanggalan aspek yang multi-bilang pada diri membawa seseorang ke satu-satunya kebenaran. Orang yang akrab dengan Allah adalah orang yang telah membawa dirinya ke keadaan kekosongan.

Hanya setelah itu barulah dia dapat melihat keberadaan yang sebenarnya (fakta). Tidak ada lagi keinginan pada dirinya untuk dia membuat pilihan. Tidak lagi 'aku' yang tinggal, kecuali keberadaan satu-satunya yaitu yang sebenarnya (fakta). Meskipun berbagai kekeramatan yang muncul melalui dirinya sebagai membuktikan posisinya, dia tidak ada hubungannya dengan semua itu. Di dalam suasananya tidak ada pembukaan terhadap rahasia-rahasia karena membuka rahasia Ilahi adalah kekufuran.

Di dalam buku yang berjudul "Mirsad" ada dituliskan, 'Semua orang yang kekeramatan lahir melalui mereka adalah ditutup darinya dan tidak memperdulikan kondisi tersebut. Bagi mereka masa kekeramatan muncul melalui mereka dianggap sebagai masa perempuan keluar darah haid. Wali-wali yang hampir dengan Allah harus mengembara setidaknya seribu tingkat, yang pertama adalah pintu kekeramatan. Hanya mereka yang dapat melewati pintu ini tanpa dicederai akan meningkat ke tahap-tahap lain yang lebih tinggi. Jika mereka terlena mereka tidak akan sampai ke mana-mana.

No comments:

Post a Comment