Berserah dirilah dan bertawakal sepenuhnya kepada Allah di dalam segala hal, agar Dia memanifestasikan kerja-Nya melaluimu. Jika kebaikan yang dirimu temukan, maka bersyukurlah. Dan jika bencana yang menimpamu, maka bersabarlah dan kembalikanlah kepada Dia. Kemudian, rasakanlah keuntungan yang dapat ditemukan dari apa yang kamu anggap sebagai bencana itu, lalu tenggelamlah di dalam Dia melalui hal itu sejauh kemampuan yang kau miliki dengan cara kondisi rohani yang telah diberikan kepadamu. Dengan cara inilah kau dinaikkan dari satu tingkat ke tingkat lainnya yang lebih tinggi dalam perjalanan menuju Allah, supaya kau dapat mencapai Dia.
Kemudian akan disampaikan kepadamu satu posisi yang telah dicapai oleh orang-orang shiddiq, para syuhada dan orang-orang saleh sebelummu. Dengan demikian kau akan dekat dengan Allah, agar dapat melihat posisi orang-orang sebelummu dengan menuju Raja Yang Maha Agung itu. Di sisi Tuhan Allah-lah kau mendapatkan kesentosaan, keamanan dan keuntungan. Biarlah bencana itu menimpamu dan jangan sekali-kali mencoba menghindarkannya dengan kekuatanmu tanpa berserahmu pada-Nya, dan jangan pula kau merasa tidak senang dengan kedatangan bencana itu, karena panas api bencana itu tidak sehebat dan sepanas api neraka.
Telah diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, "Sesungguhnya api neraka akan berkata kepada orang-orang yang beriman; 'Lekaslah kamu pergi wahai orang-orang mu'min, karena cahayamu akan memadamkan Apiku.'"
Bukankah cahaya si Mu'min yang memadamkan api neraka itu mirip dengan cahaya yang ada padanya di dunia ini dan yang membedakan orang-orang yang ta'at kepada Allah dengan orang-orang yang durhaka kepada-Nya? Biarkanlah cahaya itu memadamkan api bencana, dan biarkanlah kesabaranmu terhadap Tuhan itu memadamkan hawa panas yang hendak menguasaimu.
Sebenarnya, bencana yang datang kepadamu itu bukannya akan menghancurkanmu, melainkan sebenarnya adalah akan mengujimu, menegaskan kesempurnaan imanmu, sebab orang yang mengaku-aku itu perlu diuji, dan orang yang mengaku beriman itu perlu diuji keimanannya untuk memperkuat dasar kepercayaanmu dan memberikan kabar baik ke dalam batinmu. Allah berfirman, "Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu." (QS 47:31)
Oleh karena itu, sementara kebenaran keimananmu telah terbukti dan kau dapat menyesuaikan diri dengan kehendak dan perbuatan Allah, dan dengan idzin Allah juga, maka hendaklah dirimu tetap bersabar dan ridho serta patuh kepada-Nya. Janganlah melakukan apa saja yang dilarang oleh Allah. Ketika perintah-Nya telah datang, maka dengarkanlah, perhatikanlah, bersegeralah melakukannya, senantiasalah bergerak dan jangan bersikap pasif terhadap takdir dan perbuatan-Nya, tetapi pergunakanlah seluruh daya dan upayamu untuk melaksanakan perintah-Nya itu.
No comments:
Post a Comment